"Ah, sayang, pelan-pelan..."
Erangan centil datang dari kamar tidur utama di lantai 2. Sarah berdiri di pintu masuk tangga, jari-jarinya mencengkeram pergelangan tangan memucat karena terlalu kuat.
Besok, dia dan Tono akan mengadakan pernikahan mereka, tetapi tunangannya malah bermain-main dengan wanita lain di rumah!
Tubuh Sarah seperti jatuh ke dalam gua es dan hatinya tampak hancur berkeping-keping.
Melihat pakaian, sepatu dan kaus kaki yang berserakan, tidak perlu memikirkannya pun pasti tahu "pertempuran" seperti apa yang mereka lakukan di ruang tamu sebelumnya.
Dengan tangan dan kakinya yang dingin, dia memaksa dirinya untuk tenang, lalu mengeluarkan ponselnya dan menyalakan fungsi perekaman video.
Pintu kamar tidur utama tidak tertutup rapat, setelah Sarah selesai merekam "bukti", dengan wajah dingin dia berbalik ke dapur dan mengambil semangkuk air dingin.
Ketika dia menendang pintu hingga terbuka, dua sejoli dengan kulit putih di tempat tidur sedang bercandaan dan mengerang dengan menjijikkan, "hum hum hum."
Sarah tidak berkedip, dia segera menyiramkan baskom berisi air dingin dan meninggalkan ruangan tanpa melihat ke belakang.
Ketika dia pergi, dia hanya meninggalkan satu kalimat, "Tono, aku hanya memberimu waktu 5 menit."
Lima menit kemudian, Tono memakai pakaiannya dengan berantakan dan turun dengan perasaan malu. Fara mengikuti di belakangnya dan tidak ada rasa malu pada wajahnya setelah tertangkap basah, hanya kebanggaan dan provokasi.
Sarah duduk di sofa, pelipisnya sakit.
Perasaannya terhadap Tono tidak dalam, tetapi masih ada sedikit beban.
Tono hanyalah seorang sutradara baru. Pada awalnya, dia dan Tono menjadi terikat satu sama lain dikarenakan sebuah drama, Tono mengejarnya dengan keras selama lebih dari setengah tahun.
Sarah melihat bahwa dia memiliki karakter yang baik, jujur dan juga baik padanya, jadi dia ingin mencoba dan menerima Tono. Setelah bersama, dia merasa bahwa Tono tidak buruk.
Jadi kemudian pada saat Tono berlutut untuk melamarnya, dia menerimanya.
Tapi dia tidak pernah berpikir pada sehari sebelum pernikahannya, dia akan menemukan perzinahan antara Tono dan Fara!
“Sarah, karena kamu sudah mengetahuinya, aku tidak akan menyembunyikannya darimu.” Tono memegang tangan Fara dan duduk di hadapannya, “Fara dan aku sangat saling mencintai, mohon maaf untuk pernikahan besok, aku tidak akan hadir."
Sarah melihat tangan mereka berdua yang saling menggenggam dan hanya merasakan ironi di mata nya.
Mereka berdua saling jatuh cinta, lalu siapakah dia?
"Kenapa?" Dia mengepalkan tinjunya dengan keras dan merasakan darah pada ujung lidahnya. "Jika kamu jatuh cinta padanya, mengapa kamu melamarku?"
Semua orang di industri hiburan tahu, bahwa mereka akan menikah.
Pada saat ini, jika skandal tunangannya meledak tersebar, karirnya pasti akan terpengaruh!
Apakah Tono tidak menyadari hal ini?
"Kenapa? Sarah，apakah kamu belum mengerti apa yang salah denganmu?"
Tono tampak terstimulasi, dan tiba-tiba menjadi bersemangat, "Kamu memiliki kepribadian yang sangat kuat, ketika aku bersamamu, aku merasa seperti sampah, semua orang menertawakanku di belakangku, mengatakan bahwa aku adalah aksesorimu! Tapi kamu tidak pernah peduli padaku, kamu hanya peduli pada dirimu sendiri!"
Setelah berbicara, dia dengan lembut memeluk Fara ke dalam pelukannya, "Tapi Fara berbeda, dia lembut, perhatian, hanya di depannya aku dapat menemukan martabatku sebagai seorang pria, jadi aku tidak bisa menikahimu dalam pernikahan ini! ”
Fara menggigit bibirnya dan menatap Sarah dengan polos, "Kak Sarah, Tono dan aku benar-benar saling mencintai, tolong, tolong turuti keinginan kami!"
“Ha!” Sarah mencibir: “Fara, kamu jadi orang ketiga merasa nyaman ya? Lalu tahukah kamu bahwa rumah di depanmu, perabotan di dalam kamar, termasuk tempat tidur yang baru saja kalian tiduri, semua dibeli olehku?"
"Dia adalah sutradara baru yang tidak memiliki apa-apa dan dengan dia, emang kamu bisa menjadi terkenal, atau kamu akan menjadi orang kaya?"
Fara menggigit bibir bawahnya dengan keras, jejak keengganan melintas di matanya, dia tidak berbicara.
Tono terprovokasi oleh kata-kata Sarah dan melotot marah: "Sarah, jangan keterlaluan! Kamu boleh memakiku, tapi jangan menggertak Fara! Sudah kubilang, aku tidak akan menikahimu!"
Karena ini, jejak terakhir perasaan Sarah terhadap Tono menghilang!
Dia tiba-tiba berdiri, meraih vas keramik di tangannya dan menghantamkan dengan keras ke kepala Tono!
Beng!
Tono jatuh ke tanah setelah suara nyaring tersebut.
Fara berteriak dan berlutut untuk membantu Tono.
Sarah menundukkan kepalanya sedikit, alisnya yang halus penuh dengan kekeringan, "Tono, kamu dari dulu berbuat apa? Aku Sarah orang seperi apa, kamu dari hari pertama sudah mengetahuinya?"
Satu-satunya kesedihan yang tersisa di hatinya juga terhapus, dia dengan tidak sabar mengambil langkah ke arahnya, menendang di antara selangkangannya, "Aku beritahu kamu, pernikahan ini, kamu harus melakukannya!"