Di kota besar yang padat penduduk di mana mentari pagi telah muncul banyak orang berlalu lalang untuk pergi bekerja.
Seperti pagi ini Clarissa Andriana Wilson sudah siap untuk pergi bekerja sebagai pelayan toko, ya Clarissa setiap pagi dia sudah siap untuk pergi kerja dan pulang larut malam, Clarissa harus bekerja demi mama dan adiknya Caterina Alianna Wilson yang sebentar lagi harus daftat kuliah.
Sebenarnya Alianna tidak mau untuk masuk kuliah tahun ini, dia ingin bekerja saja terlebih dahulu akan tetapi Clarissa tidak mengijinkan adiknya untuk bekerja karena Clarissa mau adiknya hidup jauh lebih baik kedepannya tidak seperti dirinya yang hanya lulusan sekolah menengah kejuruan, Clarissa rela berkorban untuk mama dan adiknya agar bisa hidup lebih layak kedepannya.Clarissa sangat sayang dengan mama dan adiknya karena Clarissa hanya punya mereka berdua, karena papanya sudah meninggal dua tahun yang lalu akibat serangan jantung.
Dan saat itu pula Clarissa jadi tulang punggung keluarga, karena mamanya yang sakit-sakitan karena punya penyakit asma.
"Pagi semuanya," ucap Clarissa sambil mengeser tempat duduk.
"Pagi juga anak mama," ucap mama
"Pagi juga kakakku yang cantik," ucap Alianna yang masih sibuk menata makanan di meja makan.
"Wah siapa ini yang masak nasi goreng dan ada telur mata sapi juga, baunya enak sekali," ucap Clarissa, ia mengambil nasi dan tidak lupa dengan lauk pauknya.
"Aku dong kak, kalau gitu kakak makan yang banyak biar kerjanya nanti semangat," ucap Alianna, lalu ia mengeser tempat duduk untuk ikut makan bersama. Alianna mengambilkan nasi serta lauk pauk untuk mamanya terlebih dahulu
"Adik kakak ternyata sekarang sudah pintar masak ya, oke kakak mau nambah nanti," ucap Clarissa
"Siapa dulu yang ngajarin masak kan kakak sama mama," ucap Alianna sambil menyuapkan nasi ke dalam mulutnya.
"Sudah-sudah ngobrol nanti lagi, sekarang kita sarapan dulu," ucap mama
"Iya ma," ucap Clarissa. Lalu mereka menikmati sarapan pagi dengan obrolan ringan dan terlihat bahagia.
Selesai sarapan pagi Clarissa berpamitan sama mama dan adiknya untuk pergi bekerja. Clarissa pergi bekerja menggunakan kendaraan umum karena lebih murah, dari rumah menuju tempat kerjanya Clarissa memakan waktu kurang lebih satu jam perjalanan, maka dari itu Clarissa harus berangkat pagi dari rumah karena takut terjebak macet di jalan.
Sampai di tempat kerja Clarissa langsung masuk kedalam toko, di toko sudah ada temannya Melia dan Aldo yang sedang bersih-bersih sekaligus merapikan barang-barang di toko agar tertata rapi.
"Apa aku terlambat masuk kerja?" tanya Clarissa
"Ehh Clarissa ngagetin aja sih," ucap Melia yang sedang merapikan snack yang berantakan.
"Nggak kok sa, kita yang berangkat kepagian kayaknya, biasanya kan kamu duluan yang sampai toko," ucap Aldo
"Aku kira aku terlambat," ucap Clarissa yang langsung masuk kedalam dan keluar lagi membantu Melia dan Aldo untuk membereskan toko.
Di tempat lain Andre Abraham Abelio yang sibuk diruang karjanya, dia sedang berkutat dengan laptopnya dengan memakai kacamata yang menambah ketampanan bapak satu anak.
Andre Abraham Abelio seorang duda, dia di tinggal istrinya pergi entah kemana tanpa omongan apapun, waktu itu Andre belum sesukses sekarang, yang di mana dia masih hidup sederhana dan kadang Andre tidak sanggup memenuhi apa yang diminta oleh sang istri dan itu membuat istri Andre memarahi Andre. Setelah melahirkan istri Andre langsung meninggalkan anaknya serta dirinya, beberapa hari kemudian ada surat cerai dari sang istri. Andre begitu terpukul dan sangat frustasi karena ia sangat mencintai istrinya.
Akan tetapi beberapa hari setelah dia mengurung diri di kamar dan mendengarkan anaknya menangis dia sadar dia nggak boleh sedih terus-menerus karena ada sang anak yang harus dia rawat dan besarkan. Dua tahun kemudian Andre menjadi orang sukses dan perusahaannya menduduki peringkat pertama di seluruh negara.
Seperti biasa pagi ini Clarissa berangkat kerja dengan menggunakan angkutan umum.
Karena hari ini hari weekend jadi banyak penumpangnya jadilah Clarissa berdesak-desakan dengan penumpang lain.
Sesampainya di toko Clarissa langsung masuk kedalam toko dan disana sudah ada Melia yang sedang merapikan makanan seperti snack yang berantakan itu ditata rapi sama Melia.
"Ehh Clarissa sudah datang,"kata Melia yang sedang mengepel lantaii
"Iya dong ntar kalau telat bisa dipecat aku, aku kan harus cari uang buat keluarga akua, apa lagi adik aku bentar lagi harus daftar ke Perguruan tinggi,"kata Clarissa
"Ouh, tapi bukannya mahal ya biayanya sama,"kata Melia terhenti sejenak dari aktivitasnya.
"Iya makanya itu aku harus cari kerja tambahan ni, o ya Mel kamu punya info kerjaan gitu,"kata Clarissa yang masih berdiri di samping Melia.
"Ntar ya aku tanyain sama teman kos aku. Oh ya aku ingat tadi malam kan ada teman kos aku yang lagi nyari sugar baby gitu, katanya kalau ada yang mau suruh bilang sama dia, kamu mau nggak?"kata Melia masih sibuk dengan urusan mengepel lantai.
"Sugar baby maksudnya? Kerja apaan itu?"kata Clarissa dengan muka serius.
"Masa nggak tau kamu sama,"kata Melia
"Iya aku nggak tahu Mel,"kata Clarissa dengan wajah polosnya masih penasaran apa yang di maksud sugar babbi.
"Itu loh kerjanya nemenin om-om gitu dan bisa juga sampai hubungan intim itu, itu sih sesuai perjanjian dari dua belah pihak,"kata Melia
"Kamu sudah pernah kerja begitu Mel,"kata Clarissa
"Iya belum, cuma dengar dari teman- teman kos,"kata Melia
"Oh kirain sudah gitu,"kata Clarissa
"Aku nggak mau sa, untuk saat ini aku masih bisa makan dll dari kerjaan sekarang,"kata Melia
"Hehe iya Mel, kamu sendirian,"kata Clarissa
"Gimana? Kalau kamu mau ntar aku tanyain,"kata Melia
"Aku mau kerjaan yang lainnya Mel yang jelas,"kata Clarissa sambil berjalan menuju ke dalam ruangan.
"Iya udah ntar aku tanyain sama yang lainnya,"kata Melia
"Makasih ya Mel,"kata Clarissa
Di ruangan Andre yang sedang duduk santai sambil memejamkan matanya, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu.
"Masuk,"kata Andre sambil menatap pintu siapa yang datang.
"Maaf tuan, ini ada berkas penting yang perlu anda tanda tangani,"kata Alberto berjalan menuju meja Andre.
"O ya Alberto apa kamu sudah menemukan apa yang saya minta,"kata Andre
"Maaf tuan saya belum menemukannya sesuai apa yang tuan minta ada banyak kemarin yang datang akan tetapi tak ada sesuai kriteria yang tuan minta,"kata Alberto
"O ya sudah kalau gitu, tapi saya ingin secepatnya kamu mencari,"kata Andre
"Iya tuan, kalau begitu saya permisi dulu,"kata Alberto lalu berjalan menuju pintu keluar dan menutup pintunya kembali.
Sore harinya Andre sudah sampai rumahnya karena dia sangat kangen kepada putri tercintanya Andriana Felicia Abelio ya anak Andre yang sekarang berusia lima tahun. Dia sangat cantik dan sangat penurut kepada papa dan omanya.
"Papa kok tumben udah pulang kantor,"kata Felicia berlari kecil menuju Andre
"Ehh anak papa, ia karena papa udah kangen sama kamu,"kata Andre
"Hemm yang bener pa?"kata Felicia
"iya dong, O ya papa bawa sesuatu buat kamu,"kata Andre
"Apa itu pa,"kata Felicia
"ini es krim kesukaan kamu,"kata Andre di tangannya dengan membawa dua kotak es krim kesukaan Felicia.
"Wahh asik, terima kasih papa,"kata Felicia lalu segera membawanya kedapur untuk dibuka dan segera dimakan.
"Tumben ndre kamu udah balik kantor,"kata mama Andre yang baru saja datang dari belakang.
"Udah ma Andre capek,"kata Andre sambil melonggarkan dasi yang ia pakai.
"O ya ndre kapan kamu cari mama penganti buat Felicia,"kata mama Andre
"Udah lah ma jangan bahas tentang itu, Andre belum kepikiran untuk nikah lagi,"kata Andre
"Mama cuma menyarankan untuk kebaikan kamu ndre, O ya kamu mau nggak mama jodohin sama anak temannya mama anak cantik dan baik lagi,"kata mama Andre
"Andre nggak mau ma, Andre bisa cari sendiri. Ya udah ma Andre mau ke kamar dulu. Lalu Andre berjalan menaiki tangga menuju lantai dua tempat kamarnya berada.