hotbuku

Let’s Read The World

Open APP
Jangan Lari Sayangku

Jangan Lari Sayangku

Author:

Kawin kontrak | Updating

Introduction
Sebelum nikah, Sanny Chandra mengira dirinya adalah pajangan yang diletakkan di rumah. Ketika masa kontrak sudah habis, dia pun bisa bercerai. Setelah nikah, Jordan Wijaya yang dingin dan abstinen menjadi penggila cinta istri, ingin memanjakannya hingga ke langit. Akhirnya Sanny Chandra menyadari bahwa mudah untuk naik namun susah untuk turun! Sepakat untuk tidak menyentuhnya adalah palsu! Tidak hanya meminta dia melaksanakan kewajiban sebagai istri, juga bersikeras meminta dia melahirkan keturunan pewaris untuknya? Setelah hamil, Sanny Chandra frustasi, “Sudah sepakat kelak akan cerai, kenapa buat aku hamil anakmu? Kenapa kamu robek kontraknya?” Jordan Wijaya berkata dengan serius, “Istri yang aku nikahi dengan kemampuan sendiri, kenapa harus cerai?”
Show All▼
Chapter

“Jihan, aku tak mau nikah dengan Jordan Wijaya. Dia seperti batang kayu saja, aku lepas baju berdiri di depannya, dia pun bisa minta aku pergi dengan tanpa ekspresi… dia impoten!”

“Aku juga tidak punya cara, sayang. Dia jelas katakan suka kamu, aku pun tidak bisa menang rebut dengannya. Jika bukan begini, dari awal aku sudah putus dengan Sanny. Adikmu bosan sekali, sudah hampir tiga tahun aku pacaran dengannya, bahkan tidak pernah naik ranjang! Cepat, biar aku cium kamu, mumpung mobil nikah belum datang, kita mesra-mesra sebentar.”

Kemudian, tak hentinya terdengar suara napas pria yang berat dan desahan wanita.

Sanny Chandra yang berdiri di depan pintu pun kaku terbengong. Meski dia tidak memiliki pengalaman dalam aspek ini, tetapi dia bukannya tidak tahu apa-apa. Pria dan wanita di dalam kamar jelas sudah mulai melakukan olahraga tak senonoh.

Poin pentingnya adalah, pria di dalam sana adalah pacarnya, sedangkan wanita di dalam sana adalah pengantin dari Jordan Wijaya, juga adalah kakaknya…..

Dengan hati-hati Sanny Chandra memutar kepala, mendongak melihat pria di samping. Pria ini setinggi 1,88 meter, 20 cm lebih tinggi darinya. Raut wajahnya yang sempurna tampak tiga dimensi seperti patung, bibir tipisnya yang seksi sedang tertutup rapat, tidak ada lengkungan ke atas sedikitpun.

Terhadap abang ipar ini, Sanny Chandra selalu merasa sangat tertekan ketika bertemu dengannya setiap hari. Tatapan pria ini membuat Sanny Chandra merasa bahwa pria ini dapat melihat menembus segalanya, semua orang pun tampak transparan di depan pria ini.

Sepertinya menyadari tatapan Sanny Chandra, pria ini menolehkan kepala ke samping dan menundukkan kepala, menatap Sanny Chandra dari atas.

Ketika tatapan mereka bertemu, betis Sanny Chandra gemetaran saking takutnya.

Tepat… tepat adalah tatapan ini!

Hal yang paling dia takutkan adalah abang ipar melihatnya dengan tatapan seperti ini! Rasanya seperti pakaiannya sama sekali tidak ada kemampuan menutupi di hadapan pria itu, bahkan dirinya memakai bra dan celana dalam model apa juga diketahui jelas oleh pria itu! Sama sekali tidak ada rahasia kecil….

Sanny Chandra menelan ludah, diam-diam dia melangkah mundur, dia memaksa dirinya bertatapan dengan mata pria itu yang gelap dalam, “Abang ipar, kamu jangan marah, Kakak hanya tidak berpikiran jernih untuk sesaat, dalam hatinya pasti masih cinta kamu!”

Jordan Wijaya membuka bibir tipisnya yang seksi, nadanya membawa sindiran yang jelas, “Kalimat ini, kamu sendiri percaya tidak?”

Pertama kalinya melihat Jordan Wijaya tersenyum, Sanny Chandra hendak menangis karena sedih. Abang ipar tersenyum memang sangat tampan, tetapi… kenapa rasanya diria sendiri akan mampus? Jelas-jelas yang selingkuhi dia adalah kakak, bukan dia!

“Aku… aku percaya!” Sanny Chandra berbohong, “Asal setelah nikah, kamu banyak luangkan waktu untuk temani Kakak, dia pasti tidak akan… sama seperti hari ini lagi.”

“Kamu kira, aku masih akan nikahi dia?” Jordan Wijaya menyipitkan mata, tatapannya pada Sanny Chandra seperti melihat orang tolol.

Tepat ketika Sanny Chandra sedang bersedih, Jordan Wijaya sudah membuka pintu ruang tata rias….

Kedua orang di dalam ruang tata rias sama sekali tidak menyadari bahwa mereka lupa mengunci pintu untuk melakukan hal itu. Tiba-tiba mendengar pintu dibuka, mereka berdua terkejut.

Liviani Chandra berseru kaget, “Ah! Siapa yang tak tahu sopan santun, langsung masuk tanpa ketuk pintu!”

Sanny Chandra merasa keluarga mereka akan tamat. Begitu membuat Jordan Wijaya marah, seluruh keluarga mereka pun akan terlantar di jalanan.

Ketika dua orang yang merapikan pakaian dengan ceroboh melihat Jordan Wijaya melangkah masuk, mereka merasa gawat.

“Jordan, kamu dengarkan aku, semua ini salah paham!” Liviani Chandra berwajah pucat, dia bergegas menghampiri Jordan Wijaya, “Aku hanya bodoh sesaat, orang yang aku cintai adalah kamu, kamu jangan tak mau aku….”

“Acara pernikahan masih lanjut.”

Liviani Chandra menghela napas lega mendengarnya. Namun tepat ketika itu, Jordan Wijaya berkata dengan nada suara dingin, “Pengantinnya ganti, biar Sanny Chandra yang nikah.”

Sanny Chandra, “…?”

Mendengar perkataan Jordan Wijaya, seluruh orang di dalam ruangan terbengong.

Kemudian, Jordan Wijaya mengernyit, “Sekarang juga, ganti gaun pengantin!”

Setelah memastikan abang ipar melihat ke arah dia, Sanny Chandra dilema, “Abang ipar, aku….” Aku tidak ingin nikah denganmu!

“Kamu yang nikah, atau Keluarga Chandra bangkrut. Pilih sendiri.” Setelah meninggalkan kalimat mengancam, Jordan Wijaya berbalik badan berjalan pergi dengan langkah besar.

Di saat bayangan punggung Jordan Wijaya menghilang, kedua kaki Liviani Chandra melemas, lalu dia jatuh lunglai di lantai.

Mampuslah dia. Begitu kabar selingkuh sebelum nikah tersebar keluar, sudah cukup membuatnya dicaci maki oleh ribuan fans. Lalu bagaimana dia berkecimpung di dunia hiburan?

“Kakak….” Sanny Chandra memanggilnya.

“Jangan panggil aku kakak!” Liviani Chandra berseru keras, dia menolehkan kepala menatap Sanny Chandra, tatapannya membawa amarah yang jelas, “Dia sama sekali tidak tahu aku ada di kamar ini, kamu yang bawa dia datang kan? Merusak pernikahan aku, apa kamu sangat puas?”

Sanny Chandra mengernyit, “Pasangan selingkuh kamu adalah pacarku. Sebenarnya ini salah siapa? Aku pun belum perhitungkan dengan kalian!”

Wajah Liviani Chandra menjadi merah karena canggung, “Memangnya kenapa? Kuberitahu, orang yang Jordan Wijaya suka adalah aku, orang yang ingin dia nikahi juga adalah aku. Dia hanya karena marah denganku saja baru ganti pengantinnya jadi kamu, kamu sekedar penggantiku saja! Jangan kira kamu hebat bisa nikah ke dalam Keluarga Wijaya, dia tidak akan sentuh kamu!”

Jelas-jelas pria itu sendiri mengaku menyukai dia, tetapi hampir tiga tahun berpacaran juga tidak pernah menyentuh dia sedikitpun, apalagi Sanny Chandra? Hanya menikah ke sana dan menjadi janda hidup saja!

Sanny Chandra tidak ingin membicarakan ini dengan Liviani Chandra, “Di mana gaun pengantinnya?”

Pria yang dari tadi diam di samping akhirnya berbicara, “Sanny, kamu adalah pacarku, bagaimana bisa nikah dengan dia?”

Sanny Chandra menoleh pada Jihan Halim, tiba-tiba dia merasa pria ini sedikit asing, “Kamu pun bisa bersetubuh dengan kakakku, kenapa aku tidak bisa nikah dengan orang lain?”

Jihan Halim kehabisan kata-kata.

Sanny Chandra melihat ke sekeliling, melihat gaun pengantin yang tergantung di gantungan baju di depan sana, dia berjalan ke sana dan mengambilnya, lalu bergegas kembali ke kamar untuk berganti pakaian.

Awalnya Sanny Chandra tidak berencana nikah begitu muda, terlebih tidak menyangka dia akan nikah dengan abang iparnya sendiri. Tetapi Jordan Wijaya sudah mengatakan pilih salah satu antara Keluarga Chandra bangkrut atau dia yang menikah, maka dia juga hanya bisa menikah.

Keluarga Chandra pasti tidak boleh bangkrut! Karena itu adalah peninggalan ibunya!

Setelah mengenakan gaun pengantin, desainer langsung datang membuatkan model rambut dan memakaikan penutup kepala untuk Sanny Chandra. Lalu desainer mengantar Sanny Chandra turun ke bawah.

Di aula lantai satu, sangat hening sekali.

Awalnya alur acara pernikahan sudah disederhanakan, Sanny Chandra juga sudah punya persiapan bahwa hari ini di dalam rumah pasti tidak akan ramai. Tetapi pengantin wanita diganti tiba-tiba pada hari pernikahan, ini bukan lagi tidak ramai, tetapi suasananya aneh.

Liviani Chandra menangis tersedu di samping, sedih namun cantik. Sanny Chandra menyadari, tatapan Liviani Chandra padanya membawa kekesalan yang jelas.

Ini jelas-jelas bukan salahnya, untuk apa kesal padanya?

Ayahnya, Tanto Chandra menghampiri Sanny Chandra dan berbisik pelan di telinganya, “Meski Papa tidak tahu apa yang terjadi, tetapi karena Pak Jordan minta ganti pengantin, kamu harus nikah ke sana. Ingat, pasti harus hamil secepat mungkin, harus lahirkan anak putra!”

Sanny Chandra sungguh ingin menangis, meski sebelumnya dia dan abang ipar sudah pernah bertemu banyak kali, tetapi abang ipar terlalu dingin, bahkan kakak juga tidak bisa mendekat padanya, apalagi dia?

Dia juga sama sekali tidak ingin punya anak dengan abang ipar! Selain itu, abang ipar jelas-jelas impoten!

Dia sendiri, bagaimana punya anak?